Gempa Pasaman Beruntun: BMKG Ungkap Potensi Ancaman dan Mitigasi

    Gempa Pasaman Beruntun: BMKG Ungkap Potensi Ancaman dan Mitigasi
    Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Padang Panjang, Suaidi Ahadi

    PASAMAN - Kabupaten Pasaman dan wilayah sekitarnya dilanda rentetan gempa bumi yang cukup mengkhawatirkan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 47 kali lindu berturut-turut mengguncang daerah tersebut dalam kurun waktu 14 hingga 16 Oktober, tepatnya hingga pukul 08.00 WIB. Frekuensi gempa yang tinggi ini tentu menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran di benak masyarakat.

    Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Padang Panjang, Suaidi Ahadi, menjelaskan bahwa adanya gempa dengan frekuensi yang tinggi namun magnitudo di bawah 3, 5 dapat mengindikasikan dua kemungkinan penting. Hal ini diungkapkannya di Padang pada hari Kamis.

    "Adanya gempa dengan frekuensi yang tinggi, magnitudo kurang dari 3, 5 dapat mengindikasikan dua hal, " kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Padang Panjang Suaidi Ahadi di Padang, Kamis.

    Kemungkinan pertama adalah gempa-gempa tersebut merupakan foreshock, atau gempa pendahuluan, yang berpotensi diikuti oleh gempa yang lebih kuat atau dikenal sebagai mainshock. Sementara itu, kemungkinan kedua adalah kejadian gempa tersebut merupakan bagian dari proses pelepasan energi dari Segmen Sianok yang sedang mengalami relaksasi menuju kondisi yang lebih stabil.

    Suaidi Ahadi lebih lanjut menguraikan bahwa gempa-gempa yang terjadi ini berlokasi di bagian utara Segmen Sianok. Segmen ini sendiri merupakan bagian dari Sesar Besar Sumatera, yang dikenal sebagai segmen paling aktif dibandingkan dengan empat segmen Sesar Sumatera lainnya yang melintasi wilayah Sumatera Barat. Pemahaman ini penting untuk mengantisipasi potensi risiko yang ada.

    Menyikapi kondisi ini, BMKG tidak tinggal diam dan telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting yang ditujukan kepada pemerintah daerah serta seluruh lapisan masyarakat. Langkah-langkah mitigasi ini diharapkan dapat meminimalkan dampak jika terjadi peristiwa yang lebih besar.

    Rekomendasi pertama adalah penguatan edukasi mengenai mitigasi bencana gempa bumi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan sesar aktif Sianok. Pemahaman yang baik tentang cara bertindak saat terjadi gempa sangat krusial.

    Selanjutnya, masyarakat juga diimbau untuk menjauhi area tebing yang memiliki potensi tinggi untuk mengalami longsor. Pergerakan tanah akibat guncangan gempa merupakan salah satu ancaman serius yang perlu diwaspadai.

    Terakhir, masyarakat di sekitar sesar aktif diminta untuk senantiasa memperhatikan aliran sungai. Hal ini penting sebagai langkah antisipasi terhadap potensi terjadinya galodo atau banjir bandang yang bisa dipicu oleh aktivitas gempa. (PERS) 

    gempa bmkg pasaman sesar sianok mitigasi bencana sumatera barat
    Updates.

    Updates.

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polri Berhasil Ungkap 38.934 Kasus Narkoba, 51.763 Tersangka Diamankan
    Gubernur Aceh Muzakir Manaf Desak Dana Otsus Abadi dalam Revisi UUPA
    Panas Bumi Nusantara, Dari Ancaman Bencana Menjadi Sumber Energi Hijau
    KPK Ungkap Disparitas Data Izin Tambang, Soroti IUP Nikel Raja Ampat
    Satgas TMMD ke-126 Kodim 1810/Tambrauw dan Dinas Pertanian Tambrauw Gelar Penyuluhan dan Penanaman Padi di Distrik Yembun

    Ikuti Kami